Kamis, 14 Juni 2012




SRONO-Satu lagi gebrakan yang dilakukan dalam upaya mendentumkan kepramukaan di lingkungan masyarakat. Seminar dan workshop bertema “Melejitkan Potensi Menulis, Meraih Beribu Manfaat” dilaksanakan di aula UPTD Srono  Ahad lalu (10/6).  Sekitar lima puluh peserta yang terdiri dari pelajar, mahasiswa dan masyarakat umum antusias nimbrung di acara ini.
Adalah pak Affan Subandi, ketua Forum Lingkar Pena Banyuwangi dan sekertarisnya, pak Muhammad Syamsuri yang begitu legowo menyuapi ilmu kepenulisannya kepada para peserta. 
“Dari Gagasan Menuju Tulisan” adalah tema pertama disajikan pak oleh pak Muhammad. Sub tema seperti urgensi menulis yang memaparkan betapa pentingnya menulis dan proses tulisan dari mulai peneloran ide menuju pengembangan menjadi konsep serta penuangan ide ke dalam tulisan, dikupas tuntas. “Jika ingin berumur panjang, maka abadikan dirimu lewat tulisan”, paparnya. Selain itu bentuk karya tulis dan bahasa tulis juga dikenalkan dalam forum ini.
”Dengan modal kepemilikan ide, kemampuan berimajinasi dan menulis, maka sebenarnya menulis itu mudah.” Penjelasannya yang merombak mindset peserta yang mayoritas menganggap menulis itu runyam.
Pemaparan selanjutnya diumpankan kepada pak Affan Subandi. Guru sastra di SMA 2 Genteng yang juga pendiri Komunitas Sastra Indonesia (KSI) Banyuwangi ini membawakan tema “Menulis Fiksi : Memindahkan Peristiwa ke Imajinasi”.
Sebelum beranjak ke pemaparan materi, peserta diperkenalkan dulu dengan Forum Lingkar Pena (FLP) Banyuwangi yang sudah merumput kurang lebih 5 tahun. Motivasi peserta dibuncahkan ketika dipampangkan gerakan FLP yang telah melanglang buana bersama sastrawan-sastrawan kondang Indonesia. Helvi Tina Rosa, Asma Nadia,  Seno Gumira Aji Darma, dan yang masih booming, Habiburrahman El-Shirazy, adalah beberapa dari penulis yang gemilang di FLP. Kabarnya FLP Banyuwangi dalam waktu dekat akan merekrut anggota baru, terutama yang yang masih muda dan bisa survive berkiprah di Banyuwangi. Ya, kita tunggu.
Selanjutnya peserta diberi asupan pengetahuan dan tehnik kepenulisan. Wawasan tentang bentuk karya sastra, terutama penulisan cerita pendek (cerpen) dihidangkan. Kiat permulaan cerita yang jitu, memberi anasir tambahan atau ‘bumbu penyedap’ cerita, serta bagaimana mengakhiri penulisan cerpen?, dipaparkan dalam pemakalahannya.
“Kita harus mencari suatu selera kejutan lidah, yang lebih unik, eksotik, penuh gebrakan, aneh, luar biasa, dahsyat dan hal-hal yang setara dengan itu semua. Sehingga ketika hal tersebut baunya dimunculkan di permulaan atau paling depan, maka orang-orang akan antre beramai-ramai melahap habis isinya. Sampai ludes, tak bersisa. Bahkan selanjutnya, mereka akan mencari, yang mana lagi-kah karya-karya yang lain dari penulis itu yang dihidangkan untuk kita baca?” ungkapnya.
Kegiatan ini ditutup dengan lomba menulis permulaan cerita yang jitu. Dimana pemenangnya mendapatkan doorprize buku motivasi.
Kegiatan ini didukung oleh Yayasan Dana Sosial Al-Falah (YDSF) Banyuwangi yang bekerjasama dengan GPM melakukan ‘Gerakan Sedekah’ : pengumpulan seragam sekolah dan juga Grapari Telkomsel Banyuwangi.
Rangkaian kegiatan  ini adalah program perdana Gugus Depan Komunitas Gerakan Pramuka Menulis (GPM) yang lahir hampir genap setahun (27/6/2011). Dibantu Dewan Kerja Ranting (DKR) Srono, GPM melakukan langkah awal merealisasikan asanya, mengawinkan kepramukaan dengan budaya baca tulis yang mutakhir dewasa ini. (Kak Fiqh/GPM)

0 komentar: